Minggu, 02 November 2008

ALIM MARKUS


 
 
  
 ► e-ti/maspiom 
 Nama:
Alim Markus
Lahir:
Surabaya, 24 September 1951
Jabatan:
Presidenn Direktur Grup Maspion

Istri: 
Sriyanti
Anak:
Dua laki-laki dan lima perempuan
Orangtua:
Ayah Alim Husin, Ibu Angkasa Rachmawati
Saudara kandung:
Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa

Pendidikan: 
Tidak tamat SMP 

Maspion singkatan dari:
Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional.

Prinsipal Asing:
1. Samsung, dari Korea 
2. Marubeni, dari Jepang
3. Dupont, dari Jepang 
4. Ishizuka, dari Jepang

Anak Perusahaan:
1. PT Maspion
2. PT Royal Chemical
3. PT Maspion Flatware
4. PT Indofibre Mattres Indonesia
5. PT Samsung Maspion Indonesia 
6. PT Altap Prima Industrial Estate 
7. PT Alumindo Industrial Estate 
8. PT Trisula Pack Indah 
9. PT Indofibre Mattress 
10. PT TFC Maspion Indonesia 
11. PT Alaska Maspion Indonesia.
12. PT Maspion Kencana
13. PT Indal Steel Pipe
14. PT Alumindo Light Metal Indutsry
15. PT Aneka Kabel Cipta Guna
16. PT Indal Aluminium Industry
17. PT Indalex
18. PT Bintang Osowilangun
19. PT Maspion Industrial Estate
20. Bank Maspion 
21. Maspion Securities 
22. Maspion Money Changer
23. Maspion Mall 
24. Wisma Maspion 
25. Wisma Moneter 
26. Pondok Maspion 
27. CIMAC
28. Plaza Maspion

Karyawan Grup Maspion:
30.000 orang 

 
 
   


 

 
► Selamat datang di situs gudang pengalaman  ► Thank you for visiting the experience site  ► TOKOHINDONESIA DOTCOM  ► Biografi Jurnalistik   ► The Excellent Biography  ► Database Tokoh Indonesia terlengkap yang tengah dikembangkan menjadi Ensiklopedi Tokoh Indonesia online  ► Anda seorang tokoh? Sudahkah Anda punya "rumah pribadi" di Plasa Web Tokoh Indonesia?  ► Silakan kirimkan biografi Anda ke Redaksi Tokoh Indonesia ► Dapatkan Majalah Tokoh Indonesia di Toko Buku Gramedia, Gunung Agung, Gunung Mulia, Drug Store Hotel-Office & Mall dan Agen-Agen atau Bagian Sirkulasi Rp.14.000 Luar Jabotabek Rp.15.000 atau Berlangganan Rp.160.0000 (12 Edisi) ► Segenap Crew Tok

Maspion Berawal dari 

Lampu Teplok


Maspion, Mengajak Anda Selalu Percaya 

Industri Olahan Nasional. Alim Markus, 

Presiden Direktur Grup Maspion, 

ini bangga dengan berbagai produknya 

yang disebutnya merupakan produk 

bangsa sendiri (nasional). 

Maspion yang berawal dari industri rumah 

tangga lampu teplok yang sederhana, 

itu dirintis Sang Ayah, Alim Husin, 

pada tahun 1961, telah menjadi 

perusahaan konglomerasi dengan 

puluhan anak perusahaan dan berbagai 

jenis produk serta menampung 30.000-an 

karyawan. 

Sebagian besar ibu rumahtangga pasti 

pernah bersentuhan dengan produk Maspion. 

Apakah itu panci teflon, termos plastik, 

kulkas, kompor gas, pompa air, kipas angin, 

kulkas, AC, tempat tidur, aluminium foil, 

lampu neon, pompa air dan segala macam. 

Beragam produk mulai yang sederhana 

hingga yang rumit pengoperasiannya, 

beredar luas di seluruh Indonesia hingga 

ekspor ke mancanegara, membuat nama 

Maspion begitu familiar dan mudah dikenal. 

Namun pasti sedikit ibu rumahtangga yang 

paham bahwa bisnis Maspion berawal dari 

kisah lampu teplok yang sederhana. 

Sesedikit itu pula yang mengetahui bahwa 

sebelum Alim Markus, Presiden Direktur 

Grup Maspion, adalah ayahnya sendiri 

Alim Husin yang memulai usaha lampu 

teplok ini berbahan baku aluminium dan 

logam di Jawa Timur pada tahun 1961 lalu. 

Kini, pengakuan pasar terhadap nama 

Maspion pembuktiannya bukan cuma 

sebatas produk-produknya digunakan 

secara luas di Indonesia dan mancanegara. 

Melainkan, ini yang terutama, Maspion telah 

dipercaya berbagai prinsipal asing untuk 

mendirikan usaha patungan secara equal. 

Seperti dengan Grup Samsung dari Korea, 

Grup Marubeni dari Jepang, maupun 

dengan Dupont dan Ishizuka dari Jepang. 

Grup Maspion biasanya mengambil porsi 

kepemilikan saham hingga 50 persen di 

semua anak perusahaannya. 

Nama-nama anak perusahaan itu, misalnya 

PT Samsung Maspion Indonesia, 

PT Altap Prima Industrial Estate, 

PT Alumindo Industrial Estate, 

PT Trisula Pack Indah, 

PT Indofibre Mattress, 

PT TFC Maspion Indonesia, dan 

PT Alaska Maspion Indonesia. 

Maspion kini bukan lagi jago kandang dari 

desa Gubeng, Surabaya, Jawa Timur 

melainkan sudah mulai diperhitungkan 

sebagai pemain bisnis tingkat global yang 

menghidupi 30.000 lebih karyawan.

Alim Husin, pendiri Maspion, memulai 

produksi lampu teplok tahun 1961 

dengan mendirikan usaha kecil UD 

Logam Jawa. Dibantu oleh istrinya 

Angkasa Rachmawati dan delapan orang 

karyawan, Alim Husin ketika itu sanggup 

memproduksi 300 lusin lampu teplok perhari. 

Di sini, walau masih kecil Alim Markus 

kelahiran Surabaya 24 September 1951 

sudah mulai aktif melibatkan diri membantu 

ayahnya. Dan ketika duduk di bangku SMP 

di tahun 1966 dia memilih berhenti sekolah 

untuk terjun langsung memproduksi 

lampu teplok.

Sukses dengan lampu teplok, usaha 

kemudian dikembangkan memproduksi 

lampu badai untuk para nelayan. 

Di kemudian hari dimulai pula produksi 

perabot rumah tangga lain dengan bahan 

plastik seperti ember, baskom, loyang, dan 

sebagainya. Pada tahun 1972 usaha 

keluarga Alim Husin semakin maju dan 

berkembang sehingga dirancanglah 

nama dan logo baru, ketemu Maspion 

yang menurut Alim Markus merupakan 

singkatan dari Mengajak Anda Selalu 

Percaya Industri Olahan Nasional.

Nama dan logo baru ditetapkan pula 

sebagai nama badan usaha baru yang 

dibentuk, PT Maspion. Dan sebagai putra 

tertua adalah Alim Markus muda yang 

ditunjuk langsung sebagai presiden direktur, 

sedangkan Alim Husin sebagai Chairman. 

Saudara kandung lainnya Alim Mulia Sastra, 

Alim Satria, dan Alim Prakasa masing-masing 

didudukan sebagai direktur pengelola. 

Dalam perjalanan selanjutnya, pada diri 

Alim Markus terbukti pengalaman yang 

pernah dilakukannya dahulu semasih 

muda sebagai pekerja keras yang mendapat 

perintah langsung dari ayah, 

semisal membersihkan lantai, 

staf administrasi, staf keuangan, 

bahkan penjualan dan lain-lain, menjadi 

sangat berguna ketika harus melakukan 

pengambilan keputusan sebagai 

pemimpin tertinggi perusahaan.

Alim Markus yang menikahi Sriyanti dan kini 

dikaruniai tujuh orang anak dua laki-laki 

dan lima perempuan menyebutkan, ada 

lima bidang bisnis yang kini aktif digeluti 

Maspion. Pertama produk konsumen yang 

sangat akrab dengan ibu rumahtangga, 

antara lain memproduksi panci teflon, 

termos plastik, kulkas, kompor gas, 

pompa air, kipas angin, dan lain-lain. 

Badan usaha yang terlibat di sini 

PT Maspion, PT Trisula Pack Indah, 

PT Royal Chemical, PT Maspion Flatware, 

dan PT Indofibre Mattres Indonesia. 

Kedua konstruksi material dan industri 

yang melibatkan tujuh anak perusahaan, 

PT Maspion, PT Maspion Kencana, 

PT Indal Steel Pipe, 

PT Alumindo Light Metal Industry, 

PT Aneka Kabel Cipta Guna, 

PT Indal Aluminium Industry, dan PT Indalex. 

Ketiga properti, membangun maupun 

mengelola aset properti seperti Maspion Mall, 

Wisma Maspion, Wisma Moneter, 

Pondok Maspion, CIMAC, 

PT Bintang Osowilangun, 

PT Maspion Industrial Estate, 

PT Alumindo Industrial Estate, dan 

PT Altap Prima Industrial Estate. Satu 

aset tersebut yang kini sangat 

dibanggakan Alim Markus adalah Kawasan 

Industri Maspion seluas 300 hektar, 

100 hektar diantaranya untuk digunakan 

sendiri oleh Grup Maspion. Letaknya hanya 

10 kilometer dari Pelabuhan Tanjung Perak, 

Surabaya. Alim Markus masih menyimpan 

gagasannya tentang kawasan semacam ini. 

Di kawasan ini, Alim Markus bermimpi 

bisa didirikan sebuah lokasi export 

processing zone. Di dalamnya secara 

terpadu terdapat institusi perizinan, 

perbankan, perpajakan, sistem tenaga 

kerja yang sesuai kebutuhan pasar, dan 

semua pengambilan keputusan ada di situ

tanpa birokrasi panjang dan berbelit. 

Hal positif yang bisa dirasakan adalah 

meningkatnya daya saing produk ekspor 

di pasar global serta mengurangi jumlah 

pengangguran. “Kalau RRC bisa 

memberikan tawaran-tawaran yang 

menarik bagi investor asing, kenapa 

kita tidak? Kita tidak boleh kalah bersaing,

” demikian alasan Alim Markus, 

usai melihat gencarnya RRC menawarkan 

investasi dengan memberikan kemudahan, 

memotong jalur birokrasi, bahkan berani 

menghukum birokrat yang korupsi hingga 

hukuman mati.

Bidang bisnis keempat, pendirian gedung 

perkantoran dan bisnis Plaza Maspion 

setinggi 18 lantai di Jalan Gunung Sahari, 

Jakarta Pusat. Dan kelima bisnis jasa 

keuangan dengan bendera usaha 

Bank Maspion, Maspion Securities, dan 

Maspion Money Changer.

Yang menonjol pada diri Alim Markus 

adalah kecintaanya yang luar biasa kepada 

produk lokal. Dan ia tetap konsisten di situ 

walau badai krisis yang menerjang 

menggodanya untuk mengalihkan usaha 

ke tempat lain, RRC misalnya. 

Upah minimum regional (UMR) di 

Jawa Timur yang naik 38 persen pun 

masih belum membuatnya bergeming. 

“Saya akan terus mengendalikan bisnis 

ini di sini,” tegas Markus.

Sebagai perusahaan yang telah berhasil 

mengakumulasi kemampuan modal, 

manajemen, sumberdaya manusia, 

dan jaringan pemasaran adalah tidak 

sulit bagi Alim Markus mengimpor produk-

produk luar lalu melabelinya dengan nama 

Maspion. Tapi, menurut Alim Markus yang 

pernah diajak Megawati dalam rombongan 

kunjungan bisnis kepresidenan ke RRC, 

hal itu tidak akan memberi nilai tambah 

dan tidak ada rasa bangga di situ.

 “Saya harus menekan gaya hidup yang 

import minded, kita harus bangga dengan 

produk kita sendiri.”

Dengan arif dia lalu mencoba 

membandingkan peta bisnis di RRC dan 

Indonesia yang membuatnya prihatin. 

Disebutkannya, misalnya, dari segi material 

cost, component cost, dan labour cost 

Indonesia kalah dengan RRC sehingga 

menggodanya pindahkan industrinya 

ke RRC. Namun itu tadi, Alim Markus 

masih lebih mengutamakan kepentingan 

nasional dan kecintaan produk lokal daripada 

perhitungan cost yang lebih murah. 

“Saya tetap concern dengan karyawan. 

Kalau pemerintah RRC meminta saya 

menanamkan investasi 10 juta dolar AS 

di sana, saya pun mengusulkan agar 

pengusaha mereka menanam juga 

10 juta dolar AS di sini,” tegas Alim Markus.

Kebesaran Maspion harus dipertahankan. 

Caranya adalah memelihara etos kerja 

di lingkungan perusahaan. Alim Markus 

menyebutkan ada lima hal yang menjadi 

etika kerja dan selalu dijunjung tinggi 

seluruh karyawan Maspion. Pertama, 

kerja keras dan kesetiaan karyawan kepada 

perusahaan yang ditunjang dengan 

kemampuan sehingga bisa menghasilkan 

banyak hal yang positif bagi perusahaan. 

Kedua, memimpin pasar dengan 

memberikan keuntungan yang kompetitif 

kepada semua konsumen, sesuatu yang 

memang sangat dibutuhkan oleh konsumen. 

Ketiga, kesatuan dan rasa kebersamaan 

agar perusahaan semakin kuat dan kokoh. 

Keempat, pertumbuhan yang berkesinambungan, 

serta kelima memperhatikan kepuasan 

konsumen

Tidak ada komentar: