Minggu, 02 November 2008

SOFJAN WANANDI


 
Nama
Sofjan Wanandi
Lahir
Padang
Pekerjaan
Pengusaha
Pendidikan
 
Hobi
 

Kegiatan lain
Ketua Umum Apindo

Ketua Umum Apindo


Usahawan dari Grup Gemala Sofjan 

Wanandi (62), Rabu (14/5), terpilih 

sebagai Ketua Umum Asosiasi 

Pengusaha Indonesia (Apindo) 

menggantikan Suparwanto. Setelah 

terpilih, ia langsung membentuk 

pengurus, yang di antaranya terdiri 

atas Teddy P Rachmad 

(Wakil Ketua Umum) dan Djimanto 

(Sekjen). Sejumlah profesional dan 

usahawan di antaranya Eva Riyanti 

Hutapea, Sudhamek Agoeng, Anton 

Supit, Benny Sutrisno, dan Mintardjo 

Halim, ia gandeng untuk ikut 

menjadi pengurus.

 

Sementara, sejumlah usahawan 

senior ia ajak menjadi pembina atau 

penasihat, yaitu Sukamdani Sahid 

Gitosardjono, Sudarpo, Mochtyar 

Riady, The Ning King, dan Ciputra.


"Hal pertama yang kami kerjakan 

adalah konsolidasi pengusaha, 

dengan tujuan ikut memberi 

kontribusi membangun republik ini,

" tutur Sofjan Wanandi hari Kamis 15/5/03.


Apindo di bawah kepengurusan baru 

akan segera membentuk sekretariat 

kerja bersama dengan serikat buruh 

untuk memperlancar komunikasi 

dan menyelesaikan persoalan-

persoalan perburuhan secara bipartit. 

Dengan cara itu diharapkan iklim 

investasi bisa membaik karena 

keributan antara pengusaha dan 

buruh bisa dihindarkan.
Selain itu Apindo akan bekerja sama 

dengan Organisasi Buruh Internasional 

(ILO) untuk meningkatkan kualitas 

buruh dan sekaligus pengusaha 

sehingga dapat terbentuk kemitraan 

yang bertujuan memperbaiki iklim 

investasi karena semakin baiknya 

saling pengertian.


"Kami akan membuka Sekretariat 

Bersama dengan buruh sehingga 

kalau ada masalah bipartit bisa kita 

selesaikan sendiri sebelum ribut. 

Jadi tidak usah lewat pemerintah 

dulu selama kita bisa selesaikan 

masalah-masalah kita," ujar Sofjan.


Komunikasi
Menurut Menteri Tenaga Kerja dan 

Transmigrasi Jacob Nuwa Wea, 

ada 68 serikat buruh, sementara 

yang memiliki anggota hanya 

sekitar 38 buah.


"Kami usulkan para pimpinan serikat 

buruh ketemu paling sedikit sekali 

sebulan sehingga komunikasi lancar 

agar persoalan bisa kita selesaikan 

sebelum ribut. Kami betul-betul ingin 

membuat suatu iklim investasi yang 

kondusif karena banyak dari 

pengusaha asing selalu 

mempersoalkan masalah buruh ini 

sebagai salah satu dari masalah 

besar mereka," ujarnya.


Tahun lalu, katanya, setidaknya 43 

perusahaan Korea dan 10 

perusahaan Jepang hengkang dari 

Indonesia antara lain karena 

persoalan buruh di samping 

masalah legal dan keamanan. 

Selain itu, daya kompetisi buruh 

Indonesia juga sudah kalah dari 

Cina dan Vietnam.

Tidak ada komentar: