Minggu, 02 November 2008

RACHMAN HALIM

 
 
  
 ► e-ti/gg 
 Nama:
Rachman Halim 
Lahir:
Kediri, 30 Juli 1947
Meninggal:
Singapura, 27 Juli 2008
Istri:
Feni Olivia
Anak:
Dua orang 
Ayah:
Surya Wonowidjojo alias Tjoa Jien Hwie, Pendiri Gudang garam

Jabatan Terakhir:
Presiden Komisaris PT Gudang Garam Tbk

Alamat Keluarga:
Jalan Demak Nomor 1, Kelurahan Ngadirejo, Kediri, Jawa Timur


 
 
   

 
► Selamat datang di situs gudang pengalaman  ► Thank you for visiting the experience site  ► TOKOHINDONESIA DOTCOM  ► Biografi Jurnalistik   ► The Excellent Biography  ► Database Tokoh Indonesia terlengkap yang tengah dikembangkan menjadi Ensiklopedi Tokoh Indonesia online  ► Anda seorang tokoh? Sudahkah Anda punya "rumah pribadi" di Plasa Web Tokoh Indonesia?  ► Silakan kirimkan biografi Anda ke Redaksi Tokoh Indonesia ► Dapatkan Majalah Tokoh Indonesia di Toko Buku Gramedia, Gunung Agung, Gunung Mulia, Drug Store Hotel-Office & Mall dan Agen-Agen atau Bagian Sirkulasi Rp.14.000 Luar Jabotabek Rp.15.000 atau Berlangganan Rp.160.0000 (12 Edisi) 

Generasi Kedua 

Gudang Garam

 

Rachman Halim yang juga bernama 

Tjoa To Hing, adalah pemimpin 

generasi kedua perusahaan rokok 

terbesar di Indonesia, Gudang Garam. 

Pria kelahiran Kediri, 30 Juli 1947, 

itu meninggal dunia di Singapura, 

27 Juli 2008 pukul 05.00 waktu 

Singapura atau 04.00 WIB. Ia adalah 

putra pertama Surya Wonowidjojo, 

pendiri Gudang Garam, yang berbasis 

di Kediri, Jawa Timur, yang 

mempekerjakan sekitar 46.000 karyawan.

 

Terakhir ia menjabat Presiden Komisaris 

PT Gudang Garam Tbk. Menurut majalah 

Forbes, ia dan keluarga adalah orang 

terkaya 8 di Indonesia dengan kekayaan 

1,6 miliar dollar AS, tahun 2007. 

Peringkat ke-4 di Asia Tenggara pada 

tahun 2004, dan terkaya ke-214 

di dunia pada 2005.

 

Halim berhasil membawa GG menjadi 

perusahaan besar. Dia melakukan revolusi, 

menjadikan Gudang Garam sebagai 

perusahaan terbuka dan terus membesar 

hingga selalu menjadi terbesar.
 

Rahman meninggal tepat sebulan setelah 

perayaan ulang tahun ke-50 

PT Gudang Garam, 26 Juni 2008. 

Ia meninggalkan seorang istri dan 

dua anak. Halim meninggal akibat 

penyakit jantung koroner yang dideritanya, 

setelah mendapat perawatan di salah 

satu rumah sakit di Singapura.

 

Jenazahnya diterbangkan dari Singapura 

dengan pesawat carter dan tiba di Bandara 

Juanda Surabaya sekitar pukul 16.30. 

Selanjutnya, dibawa dengan helikopter 

milik Gudang Garam dan mendarat di 

helipad kompleks pabrik GG unit III 

sekitar pukul 17.30. Sebelumnya, 

satu helikopter mendarat lebih dulu yang 

mengangkut beberapa koper dan 

kerabat Halim.


Jenazahnya disemayamkan di rumah duka 

di Jalan Demak Nomor 1, Kelurahan 

Ngadirejo, Kediri, Jawa Timur. Sebelum 

disemayamkan di rumah duka, jenazah 

dibawa mengitari Gedung Sasana Krida 

Surya Kencana di Kediri, salah satu 

gedung baru milik PT Gudang Garam 

yang belum sempat diresmikan.


Ribuan warga sekitar dan buruh 

PT Gudang Garam memadati sepanjang 

jalan menuju rumah duka yang dilalui 

iring-iringan mobil jenazah. Dia memang 

dikenal sebagai seorang dermawan. 

Di sepanjang jalan yang dilalui iringan 

mobil jenazah, keluarga almarhum juga 

menebar uang receh yang kemudian 

dipungut warga yang menyambutnya 

di sepanjang jalan.


Juru bicara keluarga, yang juga Kepala

 Humas PT Gudang Garam, 

Vidya R Boediyanti, kepada pers menjelaskan, 

Rahman meninggal di Rumah Sakit 

Mount Elizabeth, Singapura. Ia meninggalkan 

satu orang istri, Feni Olivia alias Oiy Fen Lang, 

putri seorang pemilik restoran di Bima, 

NTB, dan dua orang anak.

 

Rahman mengawali kariernya di 

PT Gudang Garam sebagai pengawas 

bangunan pabrik. Setelah itu, pada tahun 1969, 

ia menjabat sebagai salah satu Direktur 

PT Gudang Garam. Tahun 1984, ia menjabat 

presiden komisaris.

 

Berita meninggalnya bos GG itu mengejutkan 

sejumlah pejabat di Kota Kediri. Wali Kota 

Achmad Maschut mengaku terkejut dan 

menyatakan sangat berduka atas wafatnya 

Rachman. menurut Maschut, Halim seorang 

pengusaha yang ramah, tenang dan baik. 

Maschut terkejut, karena saat resepsi 

HUT Ke-50 GG Juni lalu, ia masih bercanda 

saat bersalaman dengan Halim.

Sebelumnya, Halim juga sempat datang 

ke rumah dinas bupati dan mengajukan izin 

pembangunan dua gedung baru. Yakni, 

gedung di dekat unit I yang diproyeksikan 

untuk kantor pusat dan gedung Sasana 

Kridha Surya Kencana. 

Ketua Umum Gappri (Gabungan 

Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia) 

Ismanu Semiran, pun mengaku sangat terkejut 

dan merasa kehilangan dengan meninggalnya 

Halim. "Seluruh elemen industri rokok 

mengucapkan belasungkawa 

sedalam-dalamnya. Kepergian beliau 

membuat kami sedih," ujar Ismanu. 

Orang Terkaya "Forbes"

Dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia 

tahun 2007 versi majalah Forbes Asia, 

Rachman Halim & keluarga 

(1,6 miliar dollar AS) menduduki peringkat 8 

terkaya di Indonesia.


Bahkan pada tahun 2003, Majalah Forbes 

dalam The 2003 Forbes World’s Billionaires 

List yang dirilis hari Jumat (28/2) 

menempatkan Rachman Halim dan 

keluarga, pemilik pabrik rokok 

Gudang Garam, pada urutan 303 terkaya 

di dunia. Dengan kekayaan 1,4 milyar 

dollar AS (sekitar Rp 12,6 trilyun) Halim ada 

bersama 24 orang dengan nilai kekayaan 

yang sama.

Rachman Halim merupakan satu-satunya 

orang Indonesia yang masuk daftar. 

Orang Asia lainnya yang ada satu peringkat 

dengan Halim adalah Stanley Ho (Hongkong) 

yang bergerak di judi, Keluarga Koo Chen-hu 

(Korsel) di perbankan, dan Yamauchi Hiroshi 

(Jepang) di Nintendo.
 

Sempat Bagi Rumah

Rachman Halim yang dikenal peduli terhadap 

karyawannya, sekitar satu bulan sebelum 

meninggal (saat perayaan ulang tahun 

Gudang Garam Ke-50 pada 25 Juni 2008), 

sempat memberikan hadiah rumah kepada 

karyawan yang mengabdi lama di Gudang 

Garam. Pemberian rumah itu sebagai bentuk 

terima kasihnya kepada karyawan yang ikut 

membesarkan GG. Sehingga pabrik rokok 

yang didirikan pada tahun 1958 oleh ayah 

kandungnya, Surya Wonowidjojo alias 

Tjoa Jien Hwie, sukses berkembang.

Acara itu dihadiri oleh mantan Presiden 

Megawati dan beberapa menteri anggota 

Kabinet Indonesia Bersatu serta Gubernur 

Jatim Imam Utomo. 
 

Profil GG

PT. Gudang Garam Tbk. merupakan salah 

satu produsen rokok kretek terkemuka yang 

menguasai pangsa pasar terbesar 

di Indonesia, memproduksi lebih dari 70 miliar 

batang rokok pada tahun 2001 dan dikenal 

sebagai produsen rokok kretek yang 

bermutu tinggi.

Dilihat dari asset yang dimiliki, nilai penjualan, 

pembayaran pita cukai dan pajak kepada 

Pemerintah Indonesia serta jumlah karyawan, 

PT Gudang Garam Tbk merupakan perusahaan 

terbesar dalam industri rokok kretek 

di Indonesia. PT Gudang Garam Tbk telah 

mencatatkan sebagian saham-sahamnya di

 lantai bursa.

Sejarah

Perjuangan PT Gudang Garam Tbk hingga 

mencapai sukses seperti sekarang ini dimulai 

sejak tahun 1958.

Pada tanggal 26 Juni 1958, Bapak Surya 

Wonowidjojo memulai usaha membuat 

rokok kretek dengan merek dagang 

"Gudang Garam" dengan bercirikan industri 

rumah tangga yang hanya menggunakan 

alat tradisional sederhana. Pada saat itu 

jumlah tenaga kerjanya hanya sekitar 50 

orang dan menempati lahan sewaan 

seluas 1000 m2 yang berlokasi di jalan 

Semampir II/1 Kediri. Gudang Garam 

memulai produksi perdananya, berupa 

Sigaret kretek Klobot (SKL) dan Sigaret 

Kretek Tangan (SKT), dengan hasil 

produksi hanya sekitar 50 juta batang 

pada tahun 1958. Pada mulanya 

pemasaran hasil produksi hanya 

meliputi sekitar daerah Kediri 

(Karesidenan Kediri). 

Setelah menjalankan usaha selama 

10 tahun Gudang Garam menjadi 

semakin terkenal sehingga pendirinya 

mempertimbangkan untuk memperluas 

usaha. Pada tahun 1969, perusahaan 

beralih status menjadi sebuah Firma 

guna mengikuti perkembangan 

dunia usaha. Gudang Garam juga 

mendapat dukungan dari BNI 1946 

untuk memenuhi kebutuhan modal 

kerja yang berawal dari hanya jumlah 

jutaan rupiah hingga menjadi 

milyaran rupiah.

Kemudian pada tahun 1971, status 

perusahaan berubah menjadi 

Perseroan Terbatas (PT) dan 

mendapatkan fasilitas PMDN. 

Dengan status Perseroan Terbatas, 

PT. Perusahaan Rokok Tjap Gudang Garam 

semakin berkembang, baik dari segi 

kualitas produksi, menejemen maupun 

teknologi, sehingga pada tahun 1979 

mulai memproduksi Sigaret Kretek Mesin 

(SKM). Produksi sigaret kretek mesin ini 

tidak merubah sifat PT. Gudang Garam 

sebagai perusahaan yang menganut 

sistem padat karya, bahkan semakin 

memperluas kesempatan kerja.


Pada tahun 1985, Bapak Surya Wonowidjojo 

wafat dengan meninggalkan kenangan 

indah kepada seluruh karyawan. Saat itu 

justru persaingan di industri rokok semakin 

ketat, dengan kondisi demikian, perusahaan 

harus berjuang demi kelestarian perusahaan 

dan kesejahteraan karyawan yang merupakan 

cita-cita beliau.

Untuk memperkuat struktur permodalan dan 

posisi keuangan perusahaan, maka pada 

tahun 1990 PT. Gudang Garam melakukan 

penawaran umum untuk menjual sebagian 

saham perusahaan kepada masyarakat 

melalui bursa effek.

Pada tahun 1991, perusahaan mengembang

kan usaha di bidang kertas industri melalui 

PT Surya Pamenang, berkedudukan di Kediri. 

Prosentase pemilikan saham PT Gudang 

Garam Tbk. pada PT Surya Pamenang saat 

ini adalah 100% kurang 1 (satu) saham. 

Salah satu tujuan pengembangan bidang 

usaha ini adalah untuk menjamin kesinam

bungan akan pasok bahan pengepakan 

bermutu tinggi, yang sebelumnya kebutuh

an bahan pengepakan berkualitas tertentu 

masih harus diimpor. PT Surya Pamenang 

akan ikut serta memenuhi kebutuhan pasar 

di Indonesia dan di luar negeri di samping 

juga untuk memenuhi kebutuhan kertas 

kemasan PT Gudang Garam Tbk. sendiri.

Produksi PT Surya Pamenang saat ini adalah: 
- Coated Folding Boxboard
- Coated Solid Bleached Board
- Coated Duplex Board

Untuk melihat lebih detail tentang 

PT Surya Pamenang, silahkan klik 

www.spamenang.com
 

Filosofi

Kiat-kiat manajemen yang menjadikan 

PT. Gudang Garam, Tbk. menjadi seperti 

sekarang ini, bercermin pada pandangan 

hidup Almarhum Surya Wonowidjojo yang 

juga menjadi falsafah perusahaan, yaitu 

Catur Dharma Perusahaan.

Yaitu : 
- Kehidupan yang bermakna dan berfaedah 

bagi masyarakat luas merupakan suatu 

kebahagiaan 
- Kerja keras, ulet, jujur, sehat dan beriman 

adalah prasyarat kesuksesan. 
- Kesuksesan tidak dapat terlepas dari 

peranan dan kerjasama dengan orang lain. 
- Karyawan adalah mitra usaha yang utama. 
 

Direksi

Djajusman Surjowijono
Presiden Direktur, sejak Juni 2000
Susilo Wonowidjojo
Wakil Presiden Direktur, sejak tahun 1990.
 

Direktur
Heru Budiman, sejak Juni 2000
Edijanto, sejak Juni 2005
Herry Susianto, sejak Juni 2007
Fajar Sumeru, sejak Juni 2007
Buntoro Turutan, sejak Juni 2007
Buana Susilo, sejak Juni 2008
 

Komisaris

Rachman Halim
Presiden Komisaris sejak 2000


Juni Setiawati Wonowidjojo
Yudiono Muktiwidjojo
Frank Willem van Gelder
Hadi Soetirto
 

Karyawan

Salah satu keunikan yang dimiliki 

PT Gudang Garam Tbk dalam hal sumber 

daya manusia adalah kemampuan untuk 

menerapkan prinsip padat karya sekaligus 

prinsip padat modal secara bersama-sama. 

Di satu sisi untuk memproduksi rokok yang 

berkwalitas tinggi, PT Gudang Garam Tbk 

dituntut untuk menggunakan mesin-mesin 

dan peralatan canggih yang membutuhkan 

banyak modal untuk pengadaannya. 

Namun di sisi lain perusahaan juga memiliki 

komitmen besar terhadap pemberdayaan 

sumber daya manusia. Hal ini terbukti 

dengan jumlah karyawan PT Gudang Garam Tbk 

yang mencapai lebih dari 41.000 karyawan 

yang tersebar di berbagai sektor pekerjaan.

 


Tidak ada komentar: